Membuat rangkuman materi tata Surya

Nama Riska anjani
Kelas VIIC
No absen 30

Rakuman materi tata Surya

1.matahari 
Secara kimiawi, sekitar tiga perempat massa matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium. Sisa massa tersebut (1,69%, setara dengan 5.629 kali massa Bumi) terdiri dari elemen-elemen berat seperti oksigen, karbon, neon, dan besi.[29] Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu akibat peluruhan gravitasi suatu wilayah di dalam sebuah awan molekul besar. Sebagian besar materi berkumpul di tengah, sementara sisanya memipih menjadi cakram beredar yang kelak menjadi tata surya. Massa pusatnya semakin panas dan padat dan akhirnya memulai fusi termonuklir di intinya. Diduga bahwa hampir semua bintang lain terbentuk dengan proses serupa. Klasifikasi bintang matahari, berdasarkan kelas spektrumnya, adalah bintang deret utama G (G2V) dan sering digolongkan sebagai katai kuning karena radiasi tampaknya lebih intens dalam porsi spektrum kuning-merah. Meski warnanya putih, dari permukaan Bumi, matahari tampak kuning dikarenakan pembauran cahaya biru di atmosfer.[30] Menurut label kelas spektrum,G2 menandakan suhu permukaannya sekitar 5778 K (5505 °C) dan V menandakan bahwa matahari, layaknya bintang-bintang lain, merupakan bintang deret utama, sehingga energinya diciptakan oleh fusi nuklir nukleus hidrogen ke dalam helium. Dalam intinya, matahari memfusi 620 juta ton metrik hidrogen setiap detik. Berdasarkan perkiraan seluruh hidrogen yang ada di dalam matahari akan habis dalam sekitar 4,5 miliar tahun ke depan, dan matahari akan mati menjadi katai putih.
2. 8 planet
A.Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan matahari, diameternya 4.879,4 kilometer. Planet ini berjarak 58 juta kilometer dari matahari. 

Merkurius sulit terlihat di langit apabila dilihat dari bumi pada malam hari. Merkurius baru bisa terlihat saat matahari baru terbenam atau sebelum matahari terbit.

Keunikan planet ini bisa melesat cepat mengelilingi matahari, tetapi berotasi sangat lambat. Satu hari di merkurius sama dengan 30 hari di Bumi.
B.Venus merupakan planet yang dekat dengan Bumi, diameternya mencapai 12.104 kilometer. Planet ini lebih panas dibanding Merkurius yang lebih dekat dengan Matahari. Hal ini dikarenakan planet Venus memiliki lapisan atmosfer tebal yang diselimuti awan. Sehingga, pancaran sinar matahari terperangkap di dalamnya. 

C.Bumi Bumi merupakan planet ketiga dari matahari dan satu-satunya obyek astronomi yang diketahui memiliki kehidupan. Diameter Bumi adalah 12.742 kilometer sehingga menjadi planet terbesar kelima dalam tata surya. Bumi termasuk planet yang istimewa karena air menutupi 70 persen permukaan, atmosfer bumi terdiri dari 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, sehingga makhluk hidup dapat bernapas dan hidup di Bumi. Satu hari di Bumi adalah 24 jam. Bumi mengelilingi matahari dalam waktu sekitar 365 hari.

D.Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari dewa perang Romawi, Mars. Planet ini sering dijuluki sebagai "planet merah" karena tampak dari jauh berwarna kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh keberadaan besi(III) oksida di permukaan planet Mars.[6] Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer yang tipis. Di permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan tudung es. Periode rotasi dan siklus musim Mars mirip dengan Bumi. Di Mars berdiri Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah terbesar di Tata Surya. Selain itu, di belahan utara terdapat cekungan Borealis yang meliputi 40% permukaan Mars.
E.Jupiter atau Yupiter adalah planet terdekat kelima dari Matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Planet ini juga merupakan planet terbesar di Tata Surya.[11] Jupiter merupakan raksasa gas dengan massa seperseribu massa Matahari dan dua setengah kali jumlah massa semua planet lain di Tata Surya. Planet ini dan raksasa gas lain di Tata Surya (yaitu Saturnus, Uranus, dan Neptunus) kadang-kadang disebut planet Jovian atau planet luar. Jupiter telah dikenal oleh para astronom sejak zaman kuno,[12] dan dikaitkan dengan mitologi dan kepercayaan religius banyak peradaban. Bangsa Romawi menamai planet ini dari dewa Jupiter dalam mitologi Romawi.[13] Saat diamati dari Bumi, magnitudo tampak Jupiter dapat mencapai −2,94, yang cukup terang untuk menghasilkan bayangan,[14] dan juga menjadikannya objek tercerah ketiga di langit malam setelah Bulan dan Venus, walaupun Mars dapat menyaingi kecerahan Jupiter pada saat tertentu.
F.Interior Saturnus kemungkinan besar terdiri dari inti yang mengandung besi, nikel, dan batuan (senyawa silikon dan oksigen). Inti Saturnus dikelilingi oleh lapisan dalam yang terdiri dari hidrogen metalik, lapisan menengah yang terdiri dari hidrogen cair dan helium cair, dan lapisan luar yang mengandung gas. Saturnus memiliki rona kuning pucat karena kristal-kristal amonia yang memenuhi atmosfer bagian atasnya. Arus listrik yang terdapat di dalam lapisan hidrogen metaliknya diperkirakan merupakan penghasil medan magnet Saturnus, yang diketahui lebih lemah dari medan magnet Bumi, tetapi memiliki momen magnetik 580 kali lebih besar dari milik Bumi karena ukuran Saturnus yang lebih besar. Kekuatan medan magnet Saturnus hanya sekitar 1/20 dari kekuatan medan magnet Jupiter.[20] Meskipun penampilan atmosfer bagian luarnya tampak biasa, terdapat ketampakan berumur panjang yang memenuhi lapisan atmosfer ini. Kecepatan angin di Saturnus dapat mencapai 1.800 km/h (1.100 mph; 500 m/s), lebih tinggi dari kecepatan angin di Jupiter, tetapi tidak setinggi kecepatan angin di Neptunus.[21]

Saturnus terkenal dengan sistem cincinnya yang unik, yang sebagian besar terdiri dari partikel-partikel es dengan sedikit puing-puing batu dan debu. Setidaknya diketahui ada 82 satelit alami yang mengorbit Saturnus,[22] 53 di antaranya telah menerima nama resmi; jumlah ini tidak termasuk ratusan satelit alami minor pada sistem cincinnya. Titan, satelit alami terbesar Saturnus dan satelit alami terbesar kedua di Tata Surya, memiliki diameter yang lebih  dari Merkurius, tetapi massa Titan lebih kecil dari massa Merkurius. Titan juga merupakan satu-satunya satelit alami di Tata Surya yang memiliki atmosfer tebal.
G.Seperti planet raksasa lain, Uranus memiliki sistem cincin, magnetosfer, serta banyak satelit alami. Sistem Uranus mempunyai konfigurasi yang unik di antara planet-planet karena kemiringan sumbunya miring ke samping, hampir pada bidang revolusinya mengelilingi Matahari. Oleh karena itu, kutub utara dan selatannya terletak pada tempat yang merupakan khatulistiwa bagi planet lain. Pada tahun 1986, citra yang diabadikan oleh wahana antariksa Voyager 2 menunjukkan Uranus sebagai planet yang terlihat tidak memiliki ketampakan pada cahaya tampak, yaitu tanpa pita awan atau badai yang biasanya dimiliki oleh planet raksasa. Meskipun demikian, pengamat di Bumi melihat tanda-tanda perubahan musim dan aktivitas cuaca yang meningkat ketika Uranus mencapai ekuinoksnya pada tahun 2007. Kecepatan angin di permukaan Uranus dapat mencapai 250 meter per detik (900 km/h; 560 mph).
H.Neptunus adalah planet kedelapan dari Matahari dan planet terjauh yang diketahui di Tata Surya . Ini adalah diameter planet terbesar keempat di Tata Surya , planet paling masif ketiga, dan planet raksasa terpadat . Massanya 17 kali massa Bumi , dan sedikit lebih masif dari kembarannya yang hampir sama, Uranus . Neptunus lebih padat dan secara fisik lebih kecil daripada Uranus karena massanya yang lebih besar menyebabkan kompresi gravitasi yang lebih besar di atmosfernya. Karena terdiri terutama dari gas dan cairan, ia tidak memiliki permukaan padat yang terdefinisi dengan baik. Planet ini mengorbit Matahari setiap 164,8 tahun sekali dengan jarak rata-rata 30,1satuan astronomi (4,5 miliar kilometer; 2,8 miliar mil). Itu dinamai dewa laut Romawi dan memiliki simbol astronomi , yang mewakili trisula♆ Neptunus .
3. Asteroid
Asteroid, disebut juga planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet menampakkan koma ("ekor") sementara asteroid tidak. Istilah ini secara historis ditujukan untuk semua objek astronomis yang mengelilingi matahari dan setelah diobservasi tidak memiliki karakteristik komet aktif.

Ada jutaan asteroid, yang menurut pemikiran banyak orang adalah sisa-sisa kehancuran planetisimal, material di dalam solar nebula matahari muda yang tidak pernah tumbuh besar untuk menjadi planet
4. Komet 
Komet terbentuk dari es dan debu.[5] Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari Matahari.[1] Ketika mendekati Matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor.[5] Komet juga mengelilingi Matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya.[6] Komet merupakan gas pijar dengan garis edar yang berbeda-beda.[6] Panjang "ekor" komet dapat mencapai jutaan km.[2] Beberapa komet menempuh jarak lebih jauh di luar angkasa daripada planet.[7] Beberapa komet membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan satu kali mengorbit Matahari.[7]
5. Galaxy
Galaksi adalah sistem bintang , sisa-sisa bintang , gas antarbintang , debu , materi gelap , yang terikat oleh gravitasi . 
Galaksi, dengan rata-rata sekitar 100 juta bintang, [3] berbagai ukuran dari galaksi kerdil dengan kurang dari seratus juta bintang, hingga galaksi terbesar yang diketahui - supergiant dengan seratus triliun bintang, [4] masing-masing mengorbit pusat massa galaksinya . Sebagian besar massa di galaksi tipikal berbentuk materi gelap , dengan hanya beberapa persen dari massa tersebut yang terlihat dalam bentuk bintang dan nebula. Lubang hitam supermasif adalah fitur umum di pusat galaksi.Klasifikasi morfologi galaksi adalah sistem yang digunakan oleh para astronom untuk membagi galaksi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tampilan visualnya. Ada beberapa skema yang digunakan untuk mengklasifikasikan galaksi menurut morfologinya, yang paling terkenal adalah urutan Hubble , dirancang oleh Edwin Hubble dan kemudian diperluas oleh Gérard de Vaucouleurs dan Allan Sandage Namun, klasifikasi dan morfologi galaksi sekarang sebagian besar dilakukan dengan menggunakan metode komputasi dan morfologi fisik.